Hi, it's time to get back to basic SEO again, dudes! :) Tapi
sebelumnya saya mau kasih intro dulu. Yah bisa dibilang curhat lah...Semoga
bisa menjadi refleksi kita bersama.
Sebuah usaha tanpa dasar hanya akan memberikan dampak
positif singkat. Benar tidak? Apalagi dalam hal SEO. Seseorang bisa saja
mengikuti rumus spam kuno. Saya tidak perlu menyebutkan nama rumusnya di sini,
semua pasti sudah tahu. Berbagi backlink dengan sistem "mirip" MLM,
dimana yang paling atas paling banyak backlinknya. Sedangkan kontennya hanya
berisi "cara cepat menaikkan pagerank dan terbukti". Hadeeh...
Terbukti nyepamnya kali ya. Kalo cara itu diterapkan 5 sampai 10 tahun yang
lalu, mungkin ada efeknya. Tapi kalo sekarang? Jangankan dapat PR, menurun
dengan konsisten tuh SERP-nya. Herannya, tips-tips blackhat kuno semacam itu
masih diikuti saja. Ada yang bilang A, ngikut. Ada yang bilang B, ngikut juga.
Lama-lama justru amburadul SEO blog-nya. Akhirnya menyerah, dan bubar. Padahal
blog belum terisi konten yang bisa dibilang memadai bagi seorang yang mau
disebut blogger.
Kelirunya dimana? Ya karena mungkin kita terlalu banyak mie
instan (atau susu instan cap nona?!) kali ya. Pengennya cepet-cepet. Cepat
dapat pagerank, cepat naik trafficnya, cepat dapat duit, cepat... cepat.... dan
cepat. Sampai-sampai menulis saja tidak sempat. Akhirnya memutuskan cari jalan
pintas, copas. Niatnya mau kasih makan orang dengan santapan ilmu, tapi dia
lupa (atau malas?) nyuapin dirinya sendiri. Sampai-sampai karena tidak
tercapai, akhirnya berbuat curang dengan kebohongan. Demikian dalam SEO.
Apabila kita mau mempelajarinya dengan benar, secara esensial, kita pasti akan
mengetahui celah yang benar pula. Tidak ada usaha yang dalam waktu singkat
dapat tercapai, kecuali dengan mengetahui esensinya. Itupun butuh proses.
Belajar blogging butuh proses, SEO pun butuh proses. Tidak ada yang instan!
Bullshit kalo ada yang bilang dalam semalam, ditinggal tidur, uang ngalir
sendiri. Ah ada kok yang gitu, om! Iyaa, tapi sebelumnya pasti diikuti dengan
proses dulu, yang tentu tidak sebentar. Setelah itu baarruuru "panen
raya".
Enough curhatnya. Kembali ke PC!
Nah, apakah ada kaitannya dengan topik yang dibicarakan ini?
ada kok (mudah-mudahan). Keyword adalah kata kunci yang digunakan oleh user
search engine untuk mencari listing halaman web yang dimunculkan dalam hasil
pencarian. Keyword ini tentunya berdasarkan pada isi konten halaman yang
dimaksud oleh si pencari. Oleh karena itu, keyword menjadi esensi utama dari
relevansi konten. Tanpa menggunakan keyword di dalam konten, akan sulit sekali
bagi Google menentukan relevansinya.
Keyword yang baik di dalam sebuah konten memiliki peran
penting dalam meningkatkan visibilitas halaman web/blog di search engine di
samping upaya link building. Susunan keyword yang tepat dan variatif akan
meningkatkan persentase kemunculan web/blog di hasil pencarian halaman utama SE
karena dianggap memiliki relevansi lebih tinggi. Namun demikian, ini tidak bisa
disalahartikan sebagai menggunakan keyword sebanyak-banyaknya di dalam konten
(spamming). Berbagai update algoritma Google telah mencium strategi pembanjiran
keyword ini dan menyingkirkan situs-situs yang hanya bermain keyword saja,
tanpa konten memadai. Update algoritma terbaru, yang sempat melibas banyak
situs-situs doorway dan situs-situs berkualitas rendah lainnya, adalah Panda.
Jadi, kesimpulannya, jangan pernah mengasumsikan bahwa membanjiri keyword,
menentukan keyword density hingga berlebihan, dan sejenisnya akan langsung
meningkatkan peringkat blog anda. Filter Panda cukup kuat, dan usaha tersebut
justru berbahaya. Ini juga menjadi dasar asumsi atas poin-poin yang ingin saya
sampaikan berikut, sehingga jangan terus mengasumsikannya sebagai upaya
pembanjiran keyword.
1. Gunakan keyword yang lebih detil dan sempit. Maksudnya,
apabila web/blog anda memiliki niche yang jelas, maka perdalam keyword yang
digunakan. Keyword "tips internet" tentunya bukan pilihan bijak,
karena anda akan bersaing dengan banyak sekali website dan blog, tidak hanya
dari Indonesia, tapi dari seluruh dunia. Tingkat kompetisi seperti ini
sebaiknya dihindari, apalagi jika situs anda belum memiliki otoritas yang cukup
kuat. Pelajari keyword apa yang memungkinkan anda target sesuai dengan konten
anda, namun memiliki persaingan cukup rendah. Di sini saya tidak perlu
menyarankan penggunaan tool apapun, karena dengan menganalisa konten sendiri
dan bermain dengan Google Search saya rasa sudah cukup.
2. Gunakan keyword tambahan pada keyword yang ditarget.
Keyword tunggal sebagai target adalah tantangan yang sangat berat. Demikian
juga keyword phrase (keyword dua kata). Esensinya, semakin banyak variasi kata,
semakin mudah persaingan. Dikenal istilah long tail keywords, keyword yang
terdiri dari beberapa kata, panjang, dan mempersempit hasil pencarian.
Misalnya, menggunakan keyword "blogspot" adalah keyword tunggal yang
tentunya tidak spesifik, tidak memiliki maksud jelas, tapi tingkat
persaingannya cukup tinggi, 2.5 milyar! Tentu bukan ide bagus jika anda
mentarget itu. Demikian juga "trik blogspot", dan keyword-keyword
frasal lainnya. Tapi jika pengunjung mengetikkan "trik blogspot terbaru",
dan itu menjadi target anda, meskipun persaingan lebih kecil, tapi kemungkinan
klik sangat besar, karena kesempatan blog anda untuk nongol juga besar. Semakin
panjang, semakin variatif, semakin sempit. Trik ini juga berlaku untuk halaman
posting. Biasakan membuat variasi keyword pada judul konten dengan long tail
keywords. Lakukan analisis kecil-kecilan untuk mengetahui keyword panjang apa
saja yang mungkin dimasukkan.
3. Perluas jangkauan keyword dengan memikirkan kebutuhan
pembaca. Ini bukan berarti memperluas niche blog, tapi memperluas jangkauan
pembaca kepada blog karena ada keterkaitan tema. Pikirkan keyword-keyword yang
tidak secara langsung berkaitan dengan niche, tapi menarik bagi pembaca, dan
gunakan keyword-keyword tersebut. Misalnya, jika blog anda berfokus pada
"internet marketing" secara umum, pikirkan kebutuhan pembaca yang
bersifat khusus, misalnya "affiliate marketing", "cari uang dari
blog", bahkan "e-commerce". Ketika pembaca menemukan halaman
anda pada hasil pencariannya, maka anda mendapatkan tambahan traffic.
4. Dengarkan pembaca melalui analisis traffic. Sumber paling
sederhana untuk melacak keyword yang masuk pada web/blog adalah Google
Webmaster Tools, tapi tentu anda juga bisa menggunakan tool-tool lainnya. Ada
kalanya anda akan melihat berbagai macam keyword yang masuk di luar dugaan
anda, dengan berbagai macam variasi dan panjang pendeknya. Anda akan melihat
pada keyword tertentu yang tidak terduga justru cukup mendapatkan banyak klik,
tapi pada keyword target justru lebih sedikit. Bandingkan kedua hal tersebut.
Ambil mana saja yang menurut anda benar-benar menjadi kebutuhan pembaca; dan
itulah sebenarnya yang lebih mudah ditarget :)
5. Pelajari dan refleksikan. Tidak semua keyword bisa
berhasil digunakan pada situs yang berbeda. Daripada menghabiskan waktu
mengoptimasikan keyword yang nyata-nyata sulit dicapai, perhatikan keyword apa
saja yang berhasil pada web/blog anda, dan optimasikan dengan santai. Pelajari
juga situs-situs lain yang sudah sukses dengan keyword-keywordnya. Pelajari
juga struktur konten mereka karena ini juga menjadi penentu. Situs dengan
struktur yang mudah dibaca (navigasi, deep linking, sitemap, dll) memungkinkan
keyword-keyword dan halaman terdalam dapat dibaca dengan baik oleh search
engine.
-------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar